DREAMS AND DESTINY
Ini adalah kisah clasik, kisah tentang perjalanan tiga
orang sahabat dalam menggapai mimpinya, tentang kehidupan yang menetukan,
tentang takdir yang tidak selalu sesuai
harapan, namun selalu memberikan yang terbaik, bagi mereka yang
bersungguh-sungguh.
Kisah ini di mulai dari seorang anak laki-laki yang bernama
Akbar, seorang anak yang tinggal di daerah pedalaman kalimantan, dia adalah
anak pertama dari dua bersaudara, dia tinggal dengan kedua orang tuanya dan
seorang adik perempuannya. Kerjanya sehari-hari adalah bersekolah dan membantu
orang tuanya, bapaknya hanya seorang kuli pengangkut kayu dan ibunya seorang
pembuat makanan tradisional, serta adiknya yang masih kecil. Waktu terus
berlalu, Ridho bersekolah dari sd sampai smk, namun dia sadar bahwa kedua orang
tuanya tidak lagi mampu membiayainya untuk ke perguruan tinggi, sedangkan
adiknya harus masuk smp. Karna tantangan hidup yang banyak dia lalui, Ridho
menjadi anak yang tangguh.
Akhirnya Akbar ikut pamannya merantau ke jakarta, dan di
biayai kuliah di jakarta sambil kerja membantu pamannya di pabrik sepatu. Di
perguruan tinggi Ridho mendapatkan beasiswa karna IPnya yang selalu bagus, dan
di sana dia bertemu dengan seorang anak yang bernama andri, seorang anak yang
pintar, sopan namun pemalu. Bapaknya adalah pemilik pabrik sepatu di mana
tempat Akbar dan pamannya bekerja, serta ibunya adalah ibu rumah tangga, dan Andri
adalah anak semata wayang. Waktu terus berjalan, beberapa kisah mereka lalui
bersama, hingga semester lima masuklah anak baru di fakultas mereka yang bernama
Bela, ternyata Bela adalah teman wanita Andri semasa sma, di melanjutkan
perguruan tingginya di singapur karna bapaknya di tugaskankan kerja di sana,
namun semester lima Bela kembali ke jakarta, karna ayahnya sudah pensiun, dia
hanya tinggal bersama ayah dan pembantu perempuannya yang sudah tua, karna
ibunya meninggal saat dia balita, karna penyakit leukimia. Dan ayahnya
memutuskan untuk tidak menikah lagi karna cintanya pada istrinya tak pernah
bisa tergantikan.
Waktu mempertemukan mereka dan menjadikan mereka sahabat,
namun Andri menyimpan perasaan terhadap Bela, begitu juga dengan Akbar yang
juga menyukai Bela dan Belapun menyukainya. Mereka berdua menjalin hubungan
tanpa di ketahui Andri, karna mereka tidak mau merusak persahabatan diantara
mereka bertiga, dan merka berduapun tidak tahu bahwa Andri suka pada Bela. Saat
festival mereka mengikuti perlombaan sains, dan mereka mengitunya sebagai tim
dan menang. Lalu di ujung semester akhir di adakanlah perlombaan sains lagi,
namun kali ini untuk perorangan, Akbar dan Andri mengikutinya namun Bela tidak,
karna pemenangnya akan di perlombakan tingkat dunia di australia, dan dia tidak
mau meniggalkan ayahnya sendiri.
Meskipun dalam perlombaan mereka berdua adalah lawan, namun
di luar mereka tetap sahabat. Dan perlombaanpun di menanggkan oleh Akbar dengan
Andri sebagai juara duanya, namun hanya juara pertamalah yang akan
diperlombakan di Australia untuk tingkat dunia. Andri mengetahui kabar bahwa
dia juara dua beberapa hari setelah pengumuman pemenang sains tersebut, karna
dia harus pergi ke bandung untuk melihat cabang pabrik sepatunya. Andri mencari
Akbar untuk mengucapkan selamat, dan dia mendapatkan Akbar dan Bela sedang
makan bersama di sebuah restoran, dia sangat kecewa dan pergi, lalu Akbar
mengejarnya untuk menjelaskannya. Dalam perjalanan Andri merasa sangat kecewa,
hingga dia tidak menyadari bahwa ada seorang pengemudi mabuk yang berkendara
kencang ke arahnya, lalu Andri di selamatkan oleh Akbar, namun Akbar terluka
parah dan harus di bawah ke rumah sakit.
Persahabatan mereka mulai pecah, Andripun menggantikan
Akbar untuk menjadi peserta dalam perlombaan di Australia karna Akbar masih
koma. Andripun pergi ke Australia untuk mengikuti perlombaan tersebut dan
menang, sehingga dia harus menunda kelulusannya. Begitu dia kembali ke jakarta,
Andri kembali mencari Akbar untuk meminta maaf, namun dia sudah tidak tinggal di
jakarta, karna setelah lulus kuliah Akbar kembali ke kalimantan, namun dia
tidak lagi sehat, Akbar lumpuh permanen karna tabrakan itu, Andri mengetahui
kabar tersebubut dari teman-temannya. Begitu juga dengan Bela, dia memutuskan
untuk bekerja di singapur, di tempat dulu ayahnya bekerja serta membawa ayahnya
tinggal di sana. Di kalimantan Akbar bekerja di pengolahan kelapa sawit, karna
dia sarjana, dia mendapatkan posisi penting di pabrik tersebut. Akbarpun pergi
ke singapur dalam rangka bisnis kelapa sawitnya, dan di sana dia bertemu
kembali dengan Bela. Hubungan merekapun kembali terjalin, hingga mereka
menikah.
Dan Andri, karna kemenangannya di perlombaan sains, dia
mendapatkan study S2 gratis di Australia, sepuluh tahun telah berlalu sejak
kelulusan mereka, dan Andri telah kembali ke jakarta untuk menjadi dosen. Namun
andri tidak pernah melupakan Akbar dan Bela. Pencarian Andri masih berlanjut,
dia mengadakan reunian angkatan mereka dengan harapan Akbar dan Bela datang.
Reunian itupun berlangsung hingga selesai, namun mereka berdua tak kunjung
datang. Ketika Andri sedang duduk sendiri di kursi taman yang menghadap ke arah
kolam, tempat dulu mereka bertiga biasa berkumpul, saat itu semua tamu undangan
sudah pulang dan hari sudah pagi, di sertai kicauan burung datanglah seorang
wanita yang mendorong kursi roda serta seorang pria lumpuh yang menuju ke
arahnya, dengan tatapan penuh haru, Andri melihat sahabatnya Akbar di atas
kursi roda dan Bela bersamanya. Andri memeluk Akbar dengan air mata haru
menetes di pipinya, Akbar telah memaafkan semuanya. Dan merekapun mengenang
masa-masa yang pernah di lalui bersama, masa-masa yang merangkai mimpi menjadi
nyata.