Minggu, 14 Oktober 2012

Cerpen ( Perencanaan Kreatif )

DREAMS AND DESTINY


Ini adalah kisah clasik, kisah tentang perjalanan tiga orang sahabat dalam menggapai mimpinya, tentang kehidupan yang menetukan, tentang takdir yang  tidak selalu sesuai harapan, namun selalu memberikan yang terbaik, bagi mereka yang bersungguh-sungguh.

Kisah ini di mulai dari seorang anak laki-laki yang bernama Akbar, seorang anak yang tinggal di daerah pedalaman kalimantan, dia adalah anak pertama dari dua bersaudara, dia tinggal dengan kedua orang tuanya dan seorang adik perempuannya. Kerjanya sehari-hari adalah bersekolah dan membantu orang tuanya, bapaknya hanya seorang kuli pengangkut kayu dan ibunya seorang pembuat makanan tradisional, serta adiknya yang masih kecil. Waktu terus berlalu, Ridho bersekolah dari sd sampai smk, namun dia sadar bahwa kedua orang tuanya tidak lagi mampu membiayainya untuk ke perguruan tinggi, sedangkan adiknya harus masuk smp. Karna tantangan hidup yang banyak dia lalui, Ridho menjadi anak yang tangguh.

Akhirnya Akbar ikut pamannya merantau ke jakarta, dan di biayai kuliah di jakarta sambil kerja membantu pamannya di pabrik sepatu. Di perguruan tinggi Ridho mendapatkan beasiswa karna IPnya yang selalu bagus, dan di sana dia bertemu dengan seorang anak yang bernama andri, seorang anak yang pintar, sopan namun pemalu. Bapaknya adalah pemilik pabrik sepatu di mana tempat Akbar dan pamannya bekerja, serta ibunya adalah ibu rumah tangga, dan Andri adalah anak semata wayang. Waktu terus berjalan, beberapa kisah mereka lalui bersama, hingga semester lima masuklah anak baru di fakultas mereka yang bernama Bela, ternyata Bela adalah teman wanita Andri semasa sma, di melanjutkan perguruan tingginya di singapur karna bapaknya di tugaskankan kerja di sana, namun semester lima Bela kembali ke jakarta, karna ayahnya sudah pensiun, dia hanya tinggal bersama ayah dan pembantu perempuannya yang sudah tua, karna ibunya meninggal saat dia balita, karna penyakit leukimia. Dan ayahnya memutuskan untuk tidak menikah lagi karna cintanya pada istrinya tak pernah bisa tergantikan.
Waktu mempertemukan mereka dan menjadikan mereka sahabat, namun Andri menyimpan perasaan terhadap Bela, begitu juga dengan Akbar yang juga menyukai Bela dan Belapun menyukainya. Mereka berdua menjalin hubungan tanpa di ketahui Andri, karna mereka tidak mau merusak persahabatan diantara mereka bertiga, dan merka berduapun tidak tahu bahwa Andri suka pada Bela. Saat festival mereka mengikuti perlombaan sains, dan mereka mengitunya sebagai tim dan menang. Lalu di ujung semester akhir di adakanlah perlombaan sains lagi, namun kali ini untuk perorangan, Akbar dan Andri mengikutinya namun Bela tidak, karna pemenangnya akan di perlombakan tingkat dunia di australia, dan dia tidak mau meniggalkan ayahnya sendiri.

Meskipun dalam perlombaan mereka berdua adalah lawan, namun di luar mereka tetap sahabat. Dan perlombaanpun di menanggkan oleh Akbar dengan Andri sebagai juara duanya, namun hanya juara pertamalah yang akan diperlombakan di Australia untuk tingkat dunia. Andri mengetahui kabar bahwa dia juara dua beberapa hari setelah pengumuman pemenang sains tersebut, karna dia harus pergi ke bandung untuk melihat cabang pabrik sepatunya. Andri mencari Akbar untuk mengucapkan selamat, dan dia mendapatkan Akbar dan Bela sedang makan bersama di sebuah restoran, dia sangat kecewa dan pergi, lalu Akbar mengejarnya untuk menjelaskannya. Dalam perjalanan Andri merasa sangat kecewa, hingga dia tidak menyadari bahwa ada seorang pengemudi mabuk yang berkendara kencang ke arahnya, lalu Andri di selamatkan oleh Akbar, namun Akbar terluka parah dan harus di bawah ke rumah sakit.

Persahabatan mereka mulai pecah, Andripun menggantikan Akbar untuk menjadi peserta dalam perlombaan di Australia karna Akbar masih koma. Andripun pergi ke Australia untuk mengikuti perlombaan tersebut dan menang, sehingga dia harus menunda kelulusannya. Begitu dia kembali ke jakarta, Andri kembali mencari Akbar untuk meminta maaf, namun dia sudah tidak tinggal di jakarta, karna setelah lulus kuliah Akbar kembali ke kalimantan, namun dia tidak lagi sehat, Akbar lumpuh permanen karna tabrakan itu, Andri mengetahui kabar tersebubut dari teman-temannya. Begitu juga dengan Bela, dia memutuskan untuk bekerja di singapur, di tempat dulu ayahnya bekerja serta membawa ayahnya tinggal di sana. Di kalimantan Akbar bekerja di pengolahan kelapa sawit, karna dia sarjana, dia mendapatkan posisi penting di pabrik tersebut. Akbarpun pergi ke singapur dalam rangka bisnis kelapa sawitnya, dan di sana dia bertemu kembali dengan Bela. Hubungan merekapun kembali terjalin, hingga mereka menikah.

Dan Andri, karna kemenangannya di perlombaan sains, dia mendapatkan study S2 gratis di Australia, sepuluh tahun telah berlalu sejak kelulusan mereka, dan Andri telah kembali ke jakarta untuk menjadi dosen. Namun andri tidak pernah melupakan Akbar dan Bela. Pencarian Andri masih berlanjut, dia mengadakan reunian angkatan mereka dengan harapan Akbar dan Bela datang. Reunian itupun berlangsung hingga selesai, namun mereka berdua tak kunjung datang. Ketika Andri sedang duduk sendiri di kursi taman yang menghadap ke arah kolam, tempat dulu mereka bertiga biasa berkumpul, saat itu semua tamu undangan sudah pulang dan hari sudah pagi, di sertai kicauan burung datanglah seorang wanita yang mendorong kursi roda serta seorang pria lumpuh yang menuju ke arahnya, dengan tatapan penuh haru, Andri melihat sahabatnya Akbar di atas kursi roda dan Bela bersamanya. Andri memeluk Akbar dengan air mata haru menetes di pipinya, Akbar telah memaafkan semuanya. Dan merekapun mengenang masa-masa yang pernah di lalui bersama, masa-masa yang merangkai mimpi menjadi nyata.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar