Sabtu, 22 Desember 2012

Punggung Kelam Kelaji ( PKT )




Punggung Kelam Kelaji



      Wayang garing merupakan wayang yang ditampilkan tanpa musik dan tarian. Namun, Wayang ini tetap menjadi bahan tontonan pertunjukkan seni di tempat terpencil daerah desa Mendayung, Propinsi Banten. Menurut sejarah, kesenian wayang garing diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga abad ke-17, pembentukan seni pertunjukan Wayang Garing bertujuan untuk menceritakan tentang perjalanan sultan-sultan di Banten serta cerita tentang babad Banten, agar sejarah mengenai Banten tetap dikenang oleh masyarakat. Tokoh dalang dalam wayang garing ini adalah Kajali, salah satu penduduk yang masih menghargai kebudayaan islam terdahulu dan mengembangkan kemampuan seni dibidang wayang garing ini.

   Selain tema yang menceritakan perjalanan sultan-sultan Banten dan babad Banten, juga dikembangkan tema-tema lain yang dikutip dari kisah-kisah dalam Mahabarata, Ramayana, dan Lokapala. Dengan demikian, cerita yang dipentaskan dalam Wayang Garing tidak hanya bernilai sejarah tetapi juga bernilai hiburan. Keunikan dari wayang garing yaitu lebih simpel daripada wayang pada umumnya seperti wayang kulit. Wayang disini memiliki keberagaman bentuk dan rupanya dengan 100 macam cerita. Selain itu, terkadang musik yang digunakan hanya satu jenis musik saja.

      Pertunjukan wayang garing ini sangat kental akan pesan kehidupan, bahwa hidup itu harus sederhana karena kesederhanaan dapat membuktikan rasa kebersyukuran kita terhadap Tuhan. Kajali menggambarkan bahwasanya kita sebagai manusia yang hidup di zaman modern ini harus tetap melestarikan kebudayaan lama yang sudah turun temurun. Jangan sampai kecanggihan teknologi membuat kita lupa diri akan bentuk penghargaan kepada budaya tersendiri. Serta Perjuangan seorang dalang wayang yang bersemangat untuk tetap melestarikan budaya wayang garing dan menyebarkan benih-benih baru untuk melanjutkan generasinya agar tetap terpatri pada kebudayaan terdahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar